Puisi : asaku idolaku
asaku idolaku
diambil dalam satu mimpi buruk kecil
ketika semua mimpi dan harapan selesai
aku sadar bahwa diriku tidak pernah sendiri sampai sekarang
di dalam suatu waktu emaspun akan dapat beralih menjadi batu
jadi janganlah sedikitpun kau acuh denganku yang mengidolakanmu
Dan kaupun tidak akan pernah bisa menyadari cinta yang benar benar memiliki
Yang sesungguhnya selalu menuntunmu menjadi bintang yang besar
yang selalu rela berada di dalam ratusan pasang mata .
jika saja diriku bisa menunjukkan hiperbola perasaan ini
kepada semua , agar sang bulanpun tau bahwa asa ini ada
tanpa matahari di alam semesta kita semua menjadi dingin
tanpa keabadian kita semua menjadi tua
dan selama itu semua terjadi,langitpun tahu bahwa kita akan bertemu lagi
jadi janganlah menjadi wajah badai, kesulitan dan hujan
karena itu tidak akan mengurangi niatku untuk menggapai semua asa
dan di saat diriku menemukan titik waktu di saat kita tak akan terpisah
di saat itu pula aku mendengar bisikan suara surgawi dalam hatiku
kamu adalah idolaku, yang selalu menyemangati di saat gundah maupun lara
tetaplah menjadi bintang , dalam duniamu dan juga hatiku
karena dengan demikian sang rembulanpun akan bangga dengan kisah ini .
diambil dalam satu mimpi buruk kecil
ketika semua mimpi dan harapan selesai
aku sadar bahwa diriku tidak pernah sendiri sampai sekarang
di dalam suatu waktu emaspun akan dapat beralih menjadi batu
jadi janganlah sedikitpun kau acuh denganku yang mengidolakanmu
Dan kaupun tidak akan pernah bisa menyadari cinta yang benar benar memiliki
Yang sesungguhnya selalu menuntunmu menjadi bintang yang besar
yang selalu rela berada di dalam ratusan pasang mata .
jika saja diriku bisa menunjukkan hiperbola perasaan ini
kepada semua , agar sang bulanpun tau bahwa asa ini ada
tanpa matahari di alam semesta kita semua menjadi dingin
tanpa keabadian kita semua menjadi tua
dan selama itu semua terjadi,langitpun tahu bahwa kita akan bertemu lagi
jadi janganlah menjadi wajah badai, kesulitan dan hujan
karena itu tidak akan mengurangi niatku untuk menggapai semua asa
dan di saat diriku menemukan titik waktu di saat kita tak akan terpisah
di saat itu pula aku mendengar bisikan suara surgawi dalam hatiku
kamu adalah idolaku, yang selalu menyemangati di saat gundah maupun lara
tetaplah menjadi bintang , dalam duniamu dan juga hatiku
karena dengan demikian sang rembulanpun akan bangga dengan kisah ini .
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment